Jumat, 23 Januari 2015

Entrepreneurship



BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. 


Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.


BAB II 

PEMBAHASAN 
A. Pengertian Kewirausahaan 

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

  1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
  2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.

Jadi wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya dan juga dilekatkan pada  orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan  menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko  social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni: 
  1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui olehwirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
  2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
  3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
  4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi.Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
B. Tujuan Kewirausahaan 

Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:

  1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
  2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
  3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
  4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

C. Manfaat Kewirausahaan 
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu: 


  1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
  2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
  3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi, laser, power steering.
  4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional menyediakan peluang kewirausahaan.
D. Ruang Lingkup Kewirausahaan 

Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang: 

a. Lapangan agraris 

    1) Pertanian 
    2) Perkebunan dan kehutanan 


b. Lapangan perikanan 

    1) Pemeliharaan ikan 

    2) Penetasan ikan 
    3) Makanan ikan 
    4) Pengangkutan ikan


c. Lapangan peternakan 

    1) Bangsa burung atau unggas 

    2) Bangsa binatang menyusui 

d. Lapangan perindustrian dan kerajinan 

   1) Industri besar 

   2) Industri menengah 
   3) Industri kecil 
   4) Pengrajin 
v Pengolahan hasil pertanian 
v Pengolahan hasil perkebunan 
v Pengolahan hasil perikanan 
v Pengolahan hasil peternakan 
v Pengolahan hasil kehutanan 


e. Lapangan pertambangan dan energi 
f. Lapangan perdagangan 

   1) Sebagai pedagang besar 

   2) Sebagai pedagang menengah 
   3) Sebagai pedagang kecil


g. Lapangan pemberi jasa 

   1) Sebagai pedagang perantara 

   2) Sebagai pemberi kredit atau perbankan 
   3) Sebagai pengusaha angkutan 
   4) Sebagai pengusaha hotel dan restoran

KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN 


A. Keberhasilan Kewirausahaan 

a. Kerja keras
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja keras dan tekun. 

b. Kerja sama dengan orang lain
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang lain. 

c. Penampilan yang baik
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan. 

d. Yakin, keyakinan
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa. 

e. Pandai membuat keputusan

f. Mau menambah pengetahuan
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat. 

g. Pandai berkomunikasi
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai). 


B. Kegagalan Kewirausahaan 



a. Kurangnya dana untuk modal
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana. 

b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya. 

c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya. 

d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti). 
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.

C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha 
  • Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa. 
  • Kurang tekun dan teliti. 
  • Kurangnya pengawasan. 
  • Kemacetan yang sering terjadi. 
  • Pelayanan yang kurang baik. 
  • Tidak jujur dan kurang cekatan. 
  • Kurang inisiatif dan kurang kreatif. 
  • Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha. 
  • Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit. 
  • Banyak pemborosan dan penyimpangan. 
  • Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen. 
  • Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan. 
  • Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang. 
  • Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman. 
  • Banyaknya piutang ragu-ragu. 
  • Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok. 
BAB III 
PENUTUP 

Kesimpulan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:


    a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru. 

    b. Menentukan cara produksi baru.

    c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.  
    d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. 


Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. 

Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar. 

Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
antonnusantara.blogspot.com

Positive Thinking "Seperti Gelas"


Positive Thinking "Seperti Gelas"

Gelas adalah tempat untuk minum yang berbentuk tabung dan terbuat dari kaca. Disaat kita sedang haus gelas menjadi salah satu wadah yang kita gunakan untuk menampung air menurut takaran yang akan kita minum. Gelas bukanlah benda yang sangat berharga dan istimewah bila hanya disimpan dan dipajang begitu saja di dalam lemari. Berharganya gelas dapat terlihat bila gelas itu dapat digunakan sebagai mana fungsinya. Tapi gelas hanyalah sebuah pajangan bila tidak digunakan sebagaimana fungsinya.

Hari ini kita belajar dari gelas. Dari gelas kita bisa melihat cara berpikir kita.
Gelas diumpamakan sama dengan otak kita yang siap menampung apa saja yang dapat ditampungnya. tetapi harus sebagaimana fungsinya. Kegunaan gelas yang tidak digunakan sebagaimana fungsinya hanya akan mengotori, meretakkan, bahkan bisa juga memecahkan gelas itu sendiri.

Gelas biasa dipakai untuk mengisi air. Gelas tidak digunakan untuk mengisi  batu, tanah, mur, paku, dan lain-lain. Karena hanya orang bodoh saja yang mengisinya dengan barang-barang seperti itu. Itu adalah barang-barang tajam dapat merusak gelas.
Seperti yang saya katakan tadi bahwa gelas sama dengan otak kita.

Pertanyaannya: 
“Apakah yang Anda isi di dalam otak Anda?”
“Apakah Anda mengisinya dengan pikiran-pikiran yang benar dan baik?”
“Atau Anda hanya orang yang masa bodoh, cepat puas, serta  mengisinya dengan hal-hal yang tidak berguna?”

Berhati-hatilah! Salah Anda mengisinya akan merusak seluruh kehidupan Anda.
Orang yang melakukan bunuh diri, cepat putus asa, mudah kecewa, tidak bersemangat dalam hidup, iri hati, dengki, amarah, dendam, keji, pemerkosaan, penipuan, seks bebas, keributan, anarkis dan berbagai kejahatan-kejahatan yang lain adalah  orang yang tidak mengisi  pikirannya dengan hal-hal yang baik.
1331736026943032985
Foto Gelas-arsip pribadi
Sama seperti gelas, bila Anda mengisinya dengan batu, paku, mur, jarum, pasir, yang terjadi adalah gelas tersebut akan rusak, lecet, dan bisa saja akan pecah dibandingkan bila Anda mengisinya dengan air. Begitu juga pikiran Anda bila Anda mengisinya dengan pikiran-pikiran kotor, jahat dan najis hanya akan merusak citra diri Anda, integritas Anda, cara pandang Anda, cara bersikap Anda, cara berbicara Anda, bahkan cara ANda memandang kehidupan Anda sendiri, dan juga nama baik Anda.

Pikirkanlah apa yang harus Anda isi.

Karena gelas diumpamakan sama seperti otak Anda. Dan otak memiliki fungsi untuk berpikir, maka itu isilah otak Anda dengan cara berpikir positif.

Berpikir positif adalah sikap mental seseorang untuk mengembangkan pikirannya dengan cara memasukkan kata-kata, gambar-gambar, dan pikiran-pikiran yang sifatnya konstruktif  sehingga melahirkan kebiasaan-kebiasaan positif seperti: jiwa yang selalu optimis, percaya diri, kreatif, dan sebagainya. Dan sangat berbeda bila seseorang berpikir negatif yang hanya akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan negatif, seperti: Jiwa yang pesimis, rendah diri, reaktif, dan lain-lain.

Memang tidak mudah untuk melakukan hal tersebut bila Anda sudah terbiasa dengan hal-hal yang negatif. Karena hal itu tidaklah semudah Anda membalikkan telapak tangan Anda.  Tetapi janganlah pernah menyerah untuk melakukannya, karena segala sesuatu yang kita lakukan untuk mendatangkan kebaikkan harus melalui suatu tahapan yang dinamakan “proses”. Dan di dalam proses itu ada yang dinamakan kesabaran, ketaatan, dan komitmen. Dan hal ini diungkapkan oleh  Stephen R Covey dalam bukunya “The seven Habits”. Stephen R Covey mengatakan: “Kebiasaan sulit berubah, tetapi bisa dirubah dengan komitmen yang sungguh-sungguh. Kebiasaan adalah aktivitas yang dikerjakan tanpa berpikir dulu.”
Kuatkan komitmen Anda! Karena nama baik lebih berharga daripada emas dan kekayaan besar.  Jangan memberi kesempatan kepada pikiran yang negatif melintas dan berhenti pada pikiran Anda. Tetapi berpikirlah positif ! Dan ingatlah kalimat ini: 

“Pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik.” 

Jadi, Tanamkan itu dalam pikiran Anda, jangan melepaskannya. Dan bersiaplah menyambut diri Anda yang sesungguhnya!! Positif thinking and positif change!

Kamis, 22 Januari 2015

Marketing Online Strategic in 2015

antonnusantara.blogspot.com
Marketing Online Strategic in 2015

Tahun 2014 memberikan banyak pelajaran bagi para pebisnis, mulai dari perencanaan bisnis, cara berbisnis, hingga teknik pemasaran atau marketing. Begitu banyak hal yang didapatkan dalam mempelajari teknik pemasaran di tahun 2014, salah satunya yaitu online marketing.
Untuk menghadapi perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang akan semakin pesat di kemudian hari, maka perlu kita persiapkan segalanya dari sekarang. Terlebih tahun 2015 mendatang, Indonesia juga akan masuk dalam persaingan AFTA yang mengharuskan para UKM baik offline maupun online untuk bersaing secara global. Dan itu sebabnya perlu kita perhatikan apa saja yang akan berkembang untuk teknik online marketing di tahun 2015 mendatang.

1. Perkembangan teknologi membuat akses mobile semakin diminati

Kita tahu, hampir semua orang tidak bisa lepas dari teknologi mobile. Gadget yang setiap hari dibawa, internet yang setiap hari dimanfaatkan dan juga bisnis online yang hampir setiap hari memiliki transaksi yang tidak sedikit. Perkembangan teknologi smartphone juga membuat akses mobile setiap kegiatan semakin dicari dan diminati. Setiap orang selalu menuntut kecepatan, dan kemudahan. Untuk itu mereka lebih memilih menggunakan teknologi mobile untuk melakukan aktivitas bisnisnya.
Di tahun yang akan datang, akses mobile juga masih mendominasi online marketing terutama di Indonesia. Diharapkan setiap orang bisa mengakses apapun melalui smartphone mereka. Mengerjakan tugas, menyelesaikan persentasi, dan bahkan melakukan transaksi hanya melalui teknologi mobile. Itu sebabnya perlu kita persiapkan aplikasi mobile yang user friendly dan mudah untuk dijangkau siapapun.

2. Mengembangkan online marketing dari konten marketing yang dibuat

Menurut studi yang dilakukan oleh B2B Content Marketing Benchmark, diperkirakan konten marketing yang dibuat secara online akan mengalami peningkatan yang cukup besar bila dibandingkan dengan tahun 2014. Selain konten marketing berupa teks, konten marketing seperti audio, video dan juga visual juga semakin dicari. Karena setelah ini semua bukan hanya akan mencari informasi penting berupa teks, tapi juga mencari kemudahan dalam pemahaman yang bisa dijelaskan dalam konten marketing lainnya.

3. Dan media sosial masih menjadi ujung tombak dari pemasaran online marketing

Ketika 2014 booming dengan banyaknya sosial media yang bermunculan dan aktif digunakan masyarakat. Maka di tahun 2015 juga masih akan menjadi tahun bagi media sosial untuk booming. Selama ini kita hanya tahu bahwa media sosial adalah tempat untuk bertemu teman lama, mencari teman baru, berbagi status, gambar dan informasi penting lainnya, tapi sekarang media sosial sudah jauh lebih canggih dari itu.
Sekarang masyarakat sudah mulai memanfaatkan media sosial untuk kepentingan bisnis mereka. Bukan hanya bisnis online saja, tapi juga bisnis offline yang menggunakan teknik pemasaran online marketing. Sehingga tidak heran 2015 mendatang masih menjadi tahun kejayaan untuk media sosial sebagai media para marketeers untuk berbisnis.

4. Selanjutnya akan mulai dihubungkan, antara media sosial, SEO dan konten marketing

SEO atau Search Engine Optimization akan semakin dilirik para pemasar online. Setelah berkali – kali Google meluncurkan algoritma untuk memperbaiki sistem SEO untuk website di seluruh dunia, maka pemilik website sudah bisa mengoptimasikan SEO mereka dengan lebih baik. Karena jelas online marketing membutuhkan peran SEO dalam mempromosikan website dan konten mereka di Google. Melalui bantuan keyword, Meta Descriotion, Penggunaan Indeks dan berbagai teknik SEO lainnya, konten online marketing kita bisa dikenal oleh para pengguna internet.

5. Marketing via email juga akan mengalami pembaharuan

Selain media sosial dan SEO, konten marketing via email juga akan mengalami pembaharuan. Saat ini email bukan hanya berupa teks, tapi juga bisa berupa gambar dan bahkan video. Untuk meningkatkan efektivitas penyampaian pesan kepada calon pelanggan, sejumlah brand bisnis modern menggunakan email sebagai media promosi mereka. Upaya penyampaian ini bukan hanya sebatas email penawaran saja, tapi juga bisa berupa email berlangganan atau newsletter dan juga email berupa tips atau informasi penting lainnya.

6. Dunia onlinepun akan semakin terlihat nyata melalui interaksi yang terjalin secara alami

Perkembangan media sosial membuat para pemilik bisnis harus bisa melihat lebih jeli terhadap semua peluang yang ada. Mereka akan saling berpacu untuk mempromosikan brand bisnis melalui media sosial. Saling beradu untuk menarik perhatian netizen melalui interaksi yang dibangunnya.
Saat ini komunikasi via media sosial juga harus memanusiakan penggunanya. Karena sekalipun tidak bertatap muka secara langsung, audiens akan lebih nyaman ketika mereka berinteraksi dengan manusia bukan robot. Ini bisa diterapkan melalui interaksi komentar ataupun pesan.

7. Dan semua pemasar akan membuat promosinya semakin halus dan lebih natural

Promosi memang menjadi tugas tim online marketing. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua pengguna internet mau untuk melihat atau membaca konten dengan konsep promosi yang terlalu kentara. Ini membuat tim online marketing harus berfikir keras untuk bisa menyajikan konten promosi secara harus dan terilhat sangat natural.

Ekonomi Indonesia Hadapi Tantangan Berat di tahun 2015

"Ekonomi Indonesia Hadapi Tantangan Berat di tahun 2015"
antonnusantara.blogspot.com

Menjelang akhir masa jabatannya, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Chairul Tanjung memaparkan sejumlah fakta mengenai ekonomi Indonesia dua tahun ke depan. Menurutnya, diperkirakan tahun 2015 hingga 2016 adalah tahun berat bagi perekonomian Indonesia dan negara berkembang pada umumnya. “Kondisi itu sudah bisa diprediksi dari sekarang berdasarkan beberapa indikator diantaranya kembali menguatnya perekonomian Amerika yang berimbas pada berkurangnya likuididitas negara-negara berkembang,” jelas Chairul.

Hal senada juga disampaikan, Ekonom Raden Pardede dalam acara perpisahan dan pembubaran Komite Ekonomi Nasional (KEN). Menurut Raden yang juga merupakan wakil ketua (KEN), pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 masih diprediksi mengalami peningkatan tipis bertumbuh disekitar 5,2 %, dengan asumsi stimulus fiskal dari hasil penghematan subsidi BBM akan efektif pada semester kedua. Sementara itu, inflasi diperkirakan berada di tingkat yang lebih tinggi dibanding tahun ini.
“Hal tersebut dikerenakan imbas dari kenaikan harga BBM dan listrik,” kata Raden. Di lain pihak, menguatnya perekonomian Amerika juga menyebabkan suku bunga di sana naik, sehingga suku bunga acuan BI diperkirakan akan naik sampai 8,5 %. Nilai tukar akan berada di sekitar Rp12.200 – Rp 12.700 per US$.
Pelemahan pertumbuhan ini juga terjadi secara merata di hampir semua negara berkembang, bahkan dialami negara ekonomi besar seperti China, India, Brazil dan Indonesia. “Kondisi ini kelak juga akan membuat permintaan barang dan harga komoditas jadi melemah,” jelas Raden.
Menurut hasil pengamatan KEN, ada beberapa poin yang dicatat sebagai tantangan dan peluang di tahun 2015. Tantangannya terdiri atas tantangan eksternal dan tantangan domestik. Tantangan eksternal, pertama, membaiknya perekonomian Amerika, membuat the Fed mulai mengurangi stimulus moneter yang sudah dilaksanakan sejak awal 2014 ini (tapering off). “Semakin membaiknya perekonomian Amerika akan membuat arus masuk likuiditas yang tadinya melimpah bisa jadi akan berhenti atau malah berbalik arah,” ungkap Raden.
Kondisi tersebut juga dapat memicu penarikan kembali modal asing yang sebagian besar dalam bentuk investasi portofolio dan berpotensi menimbulkan goncangan yang cukup kuat bagi neraca pembayaran Indonesia. Likuiditas dapat mengering, rupiah akan tertekan, pasar saham dan keuangan potensial terkoreksi dan suku bunga pasar akan ikut naik sehingga menimbulkan ketidakpastian pasar dan selanjutnya bila berlangsung lama akan mengoreksi pertumbuhan secara signifikan. Perlambatan ekonomi juga akan mengurangai permintaan komoditas dan kemudian berdampak pada penurunan harga komoditas. Padahal ekspor komoditas menjadi salah satu andalan perekomian Indonesia.
Sedangkan tantangan domestiknya, pertama, pemerintah baru akan membutuhkan banyak dana untuk anggaran pembangunan sementara sumber pembiayaan dari dalam negeri terbatas. Kedua, penyediaan energi yang merupakan persyaratan utama untuk menopang perkembangan ekonomi masih menghadapi banyak hambatan. Ketiga, ketergantungan yang sangat tinggi terhadap penerbitan surat hutang untuk membiayai defisit. Keempat, Indonesia harus meningkatkan daya saingnya untuk bersaing dengan negara lainnya guna mendaptkan investor.
Berdasarkan catatanya tersebut, maka KEN membuat beberapa rekomendasi kebijakan utama bagi pemerintah yang baru. Pertama, segera melakukan pemotongan dan realokasi subsidi energi pada tahun ini (2014) juga. Kedua, pembangunan infrastruktur dan sistem logistik yang efisien. Ketiga, untuk menghadapi defisit transaksi berjalan perlu dikeluarkan kebijakan struktural, memperbesar aliran investasi modal langsung (bukan investasi portofolio) dan efisiensi penggunaan kapital. Keempat, Indonesia tidak harus menaikkan suku bunga ketika Amerika nanti menaikkan suku bunganya. Kelima, kebijakan publik dan struktural untuk mengurangi kemiskinan, mempersempit kesenjangan ekonomi, dan mengurangi pengangguran. 

Kesiapan Masyarakat Hadapi AEC 2015 Sangat Penting


YOGYAKARTA - Dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nur Azizah mengungkapkan, pentingnya kesiapan masyarakat menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Upaya bersama meningkatkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 harus dilakukan dengan serius. Karena MEA pada dasarnya bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan," ujar Nur, Senin (22/9/2014). 

"Karena itu, keberhasilan menghadapi AEC nanti tergantung bagaimana kesiapan dari negara dan perusahaan masing-masing," lanjutnya.

Nur memaparkan, kesiapan yang perlu dilakukan negara, antara lain menyiapkan infrastruktur, menyiapkan kebijakan-kebijakan yang memudahkan berinvestasi, memberikan servis yang baik pada investor asing dan mempermudah informasi.
 
Sementara tugas perusahaan, di antaranya bagaimana dapat meningkatkan kinerja, seperti manajemen yang baik, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan dari negara di wilayah ASEAN lain.

Menurut Nur, untuk membawa ASEAN berjaya di tingkat dunia, terdapat tiga pilar utama. Selain ASEAN Economy Community (AEC) atau MEA, juga ASEAN Social Culture Community (ASCC) dan ASEAN Political Security Community (APSC). 

"Ketiga pilar ini harus berjalan beriringan. Tidak boleh ada yang lebih unggul atau sebaliknya," tandas Nur.

"Konsep Dasar Manajemen Keuangan"

KONSEP DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama untuk kegiatan operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat keuangan kosong. Kuangan perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar- masuknya dana perusahaan yang terkontrol akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Dalam kondisi keuangan yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan tersebut.Manajemen Keuangan membicarakan teori keuangan yang pada dasarnya dapat dilakukan baik oleh individu.  Teori keuangan menjelaskan  mengapa suatu fenomena dibidang keuangan bisa terjadi, dan mengapa keputusan keuangan perlu diambil dalam menghadapi persoalan keuangan. Manajemen  sendiri sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Pemahaman teori keuangan akan  akan memudahakan bagi ita untuk memahami berbagai masalah keuangan yang  mungkin kita hadapi dalam kehidupan sehari hari. Seorang manajer keuangan harus dapat memahami  dasar dasar dari manajemen keuangan . Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang manajer dalam mengetahui perihal konsep dasar keuangan.

B.     Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian manajem keuangan ?
  2. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan?
  3. Apa peran manajemen keuangan pada perusahaan?
  4. Bagaimana tanggung jawab manajer keuangan?
  5. Bagaimana tujuan manajemen keuangan pada perusahaan?
  6. Apa saja lingkungan keuangan ?
  7. Apa fungsi manajemen keuangan ?
C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian manajemen keuangan
  2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip- prinsip manajemen keuangan.
  3. Untuk mengetahui peranan dan pentingnya manajemen keuangan
  4. Untuk mengetahui tanggung jawab manajer keuangan
  5. Untuk mengetahui tujuan manajemen keuangan pada perusahaan
  6. Untuk mengetahui lingkungan keuangan
  7. Untuk mengetahui fungsi manajemen keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN

Definisi Manajemen Keuangan 
Definisi Manajemen Keuangan menurut Bambang Riyanto adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.Sedangkan Definisi Manajemen Keuangan menurut para ahli dapat Anda baca dibawah ini :

Pengertian manajemen keuangan menurut Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.

Pengertian manajemen keuangan menurut Erlina, SE.Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).

Pengertian manajemen keuangan menurut Depdiknas : Manajemen keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan

Pengertian manajemen keuangan menurut Prawironegoro : Aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto : keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

        Jadi, Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Prinsip Manajemen Keuangan

        Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik pula. 

Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan:

1.    Konsistensi (Consistency) 
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.

2.   Akuntabilitas (Accountability) : 
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.

3.    Transparansi (Transparency) : 
Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.

4.    Kelangsungan Hidup (Viability) 
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.

5.    Integritas (Integrity) : 
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

6.  Pengelolaan (Stewardship) : 
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.

7.    Standar Akuntansi (Accounting Standards) : 
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.

Pentingnya Manajemen Keuangan bagi suatu perusahaan

                Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.            

Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.            

Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

Kegiatan Utama Manajemen Keuangan
Ada 3 kegiatan utama dalam manajemen keaungan,yaitu:

1. Mendapatkan Dana Perusahaan

Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas yaitu pemilik mengiventasikan laba perusahaannya untuk ditempatkan dalam perusahaan guna memperkecil resiko pengembalian dalam tingkat yang rendah, sedangkan utang adalah mengandung resiko, pemberi pinjaman pertama kali menarik laba dan harus dibayar sekalipun perusahaan tidak ada laba atau dalam kondisi merugi. Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura,dan penjualan saham.
  2. Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.
2. Menggunakan Dana Perusahaan

Penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:


  • Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
  • Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
  • Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
  • Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
  • Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
  • Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.

Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Dalam sebuah bisnis, mengelola karyawan adalah hal yang sangat penting. Karena dengan pengelolaan karyawan yang benar maka bisnis akan bisa berjalan dengan benar. Akan tetapi ada juga orang yang berkata ,"Ah di perusahaan saya mengelola karyawan tidak penting, karena hanya saya sendirian yang mengerjakannya" Memang benar, kalau kita hanya mengerjakan sendiri maka mengelola karyawan memang tidak penting. Bisnis yang seperti ini disebut self employee. Bisa tidak kita menjadi kaya dari self employee? Jawabannya bisa. Apakah bisa menjadi kaya raya? Jawabannya tidak. Jika anda ingin menjadi kaya raya, maka bisnis anda harus memiliki karyawan. Nah, ketika kita sudah memiliki karyawan ini maka mengelola karyawan menjadi sangat penting. Mengelola 10 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 100 karyawan. Mengelola 1000 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 10.000 karyawan.Jika kita sudah memiliki karyawan yang banyak maka pengontrolan karyawan menjadi sangat penting. Tentu lebih kompleks? Jawabannya iya. Akan tetapi dengan banyaknya karyawan ini, sebenarnya bisnis malah bisa kita tinggalkan, asalkan cara mengelolanya benar. Bisa dikatakan jika kita memiliki usaha yang besar dan pengelolannya benar maka perusahaan akan bisa jalan sendiri, sementara kita bisa jalan-jalan.Setiap orang yang membangun bisnis, tentunya dia ingin kaya raya. Untuk mencapai tujuan ini setiap pengusaha memiliki cara yang berbeda-beda. Secara umum saya mengenal 2 macam , yang pertama pengusaha mengusahakan agar karyawan adalah orang yang digaji saja, sementara jika ada keuntungan yang besar maka itu menjadi milik pengusaha. Yang kedua pengusaha membagi keuntungan dengan karyawan, jadi jika keuntungan besar maka karyawan juga mendapat bagian keuntungan.

Cara pertama memang kelihatan logis, karena dengan mendapat keuntungan yang besar tanpa berbagi dengan karyawan, maka pengusaha memliki kuntungan besar. Akan tetapi dalam prakteknya cara kedua malah lebih efektif. Dengan berbagi keuntungan dengan karyawan maka karywan akan lebih merasa memiliki bisnis. Sehingga karyawan akan bekerja dengan setulus hati dan sepenuh jiwa.Dengan berbagi dengan karyawan ini ternyata pengontrolan karyawan akan jauh lebih mudah. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, maka tingkat kehilangan barang di perusahaan lebih tinggi, tetapi jika karyawan mendapatkan bagian dari keuntungan maka tingkat kehilangan barang akan menurun. Kenapa? Karena biasanya pencurian terbesar dilakukan oleh orang dalam alias karyawan sendiri. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, ketika temannya mencuri maka dia akan santai-santai saja. Akan tetapi, jika dia mendapat bagian keuntungan, maka dia akan bertindak tegas jika temannya mencuri, karena hal ini akan mengurangi keuntungan buat dia.Seringkali mobil kantor cepat rusak. Akan tetapi jika karyawan bisa menganggap bahwa itu mobil dia sendiri maka mobil tidak lebih cepat rusaknya. Mobil akan lebih awet. 

Dengan adanya profit sharing ini maka pengontrolan akan jauh lebih baik.Alangkah lebih baik lagi jika para karyawan yang memiliki level tinggi mereka mendapatkan bagian saham. Dengan cara seperti ini maka mereka akan bertindak seolah-olah mereka memiliki perusahaan. Akan tetapi, pembagian saham ini jangan dilakukan pada saat awal perusahaan berdiri. Pembagian saham ini sebaiknya dilakukan ketika perusahaan sudah terbukti untung. Jadi, yang perlu diingat adalah :·
Jangan berikan sahamnya sebelum perusahaan untung. Jangan berikan ladangnya sebelum terbukti panen. Cara membagi keuntungan usaha yang seperti ini akan menjadikan karyawan termotivasi dan kitanya juga menjadi enak.

Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (aloocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yang pertama dalam perencanaan dan prakiraan, di mana manajer keuanagan harus bekerja sama dengan para manajer yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan,  yang kedua manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya, yang ketiga manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manjer lain diperusahaan agar perusahaan dapat beropersi seefisien mungkin dan yang keempat menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal.

Salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan keuangan diataranya adalah :  Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan, kegiatan tersebut tidak terbatas pada "Bagian Keuangan".

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil.

Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan mengharapkan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh "laba". Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.

Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
·Penggunaan dana· Memperoleh dana·Pembagian laba.

Peranan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (rising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund) Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
  1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
  2. Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
  3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
  4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.               
Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan . 
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang biasa dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Bagi perusahaan yang menerbitkan saham di pasar modal, harga saham yang diperjual berikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan.Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham) tidak identik dengan memaksimumkan data per lembar saham (earning per share, EPS).Hal ini disebabkan karena:

(1) memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan
(2) tidak memperhatikan faktor resiko. Dengan demikian menaikkan nilai perusahaan tidak identik dengan memksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akutansi. 

Sebaliknya, memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memksimumkan laba dalam pengertian ekonomi (economic profit). hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin. Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini akan sulit diterapkan, sehingga kalau kita mendengar istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah pengertian akutansi.Oleh karena itu tujuan pengelolaan keuangan tersebut sebenarnya bisa berlaku untuk siapa saja,bukan terbatas pada perusahaan. Hanya saja untuk level perusahaan ada beberapa kekhususan.Kekhususan-kekhususan tersebut diantaranya adalah:
  1. Perusahaan dimiliki oleh lebih dari satu orang
  2. Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan, akan tetapi tidak untuk individu.
  3. Penggunaan prinsip-prinsip akutansi untuk mencatat transaksi keuangan dalam perusahaan.

Tanggung Jawab Manager Keuangan

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat.

Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
  • Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision) menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.·           
  • Implementasi dari allocation off funds (aktivitas penggunaan dana).·
  • Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa aktiva tetap.· 
  • Tercermin disisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.  
  • Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision) menyangkut masalah pemulihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling muarh.·
  • Implementasi dari rasing of funds (aktivitas perolehan dana), meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya dana serta, persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.·
  • Hasil financing dicision tercermin di sebelah kanan neraca.· Raising of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi : saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payabel atau open account) utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
  • Mengambil keputusan dividen (dividend decision) menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.· Berhubungan dengan penentuan persentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai cash dividend.·Penentuan stock dividend dan pembelian kembali saham.
Norma – norma Keuangan

Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.

Etika Bisnis dalam Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah berhubungan dengan penganggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang. Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang berkaitan dengan waktu realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting).Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan program kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Penganggaran merupakan langkah-langkah yang menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis. Penganggaran merupakan perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah berkaitan dengan masalah keuangan lembaga bisnis.                                             ·         

Manfaat dan Keuntungan Budgetting :

Dengan memahami kaidah-kaidah dasar perencanaan keuangan, pengelola bank dapat menetapkan sasaran pengembangan yang diinginkan, melaksanakan, mengendalikan dan secara tekun dan taat untuk mencapainya. Keuntungan Budgetting yang lebih spesifik antara lain :
  1. Merangsang atau memaksa pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan dasar manajemen.
  2. Membutuhkan organisasi yang mantap, pembagian tanggung jawab yang jelas dan tetap pada tiap bagian manajemen.
  3. Mendorong anggota manajemen untuk ikut serta dalam penetapan tujuan bersama dan tempat untuk komunikasi berkala antar pengurus.
  4. Mendorong semua bagian manajemen untuk membuat rencana yang sesuai dengan bagian lain.
  5. Mengharuskan untuk pemakaian tenaga kerja, fasilitas dan modal yang paling ekonomis.
Kaidah Dasar Perencanaan
Sebagaimana kaidah umum yang berlaku, sasaran perencanaan keuangan perlu memperhatikan dan mengindahkan nilai-nilai sebagai berikut :

  1. Sesuai kemampuan (Realistis)Dalam merencanakan harus didasarkan pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sehingga sasaran yang ditetapkan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
  2. Dirumuskan dengan jelasSasaran perlu dirumuskan dengan jelas, sehingga pelaksanaan dan pengendaliannya akan menjadi lebih mudah.
  3. Dapat diukur hasilnyaSasaran yang ditetapkan akan menjadi acuan tindakan pelaksanaan dan pengendaliannya dari waktu ke waktu, sehingga ukurannya dibuat dalam kuantitatif.
  4. Ada kerangka waktu yang jelas
  5. Mengukur hasil atau pencapaian hasil suatu usaha akan terikat pada jumlah dan waktu.
Pembatasan Penganggaran
Melibatkan waktu yang akan datang, sehingga diperlukan batasan-batasan atau asumsi:

  1. Budgetting didasarkan pada taksiran-taksiran (estimasi)
  2. Budgetting harus disesuaikan terhadap perkembangan situasi dan kondisi yang melatarbelakangi.
  3. Budgetting tidak menggantikan manajemen dan administrasi tetapi merupakan alat bantu untuk pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
  4. Realisasi Budgetting tidak akan terjadi secara otomatis, tetapi membutuhkan usaha dan keras untuk mencapainya.
Sumber dan Alat Bantu Budgetting
Sumber-sumber data tersebut terdiri dari :
  1. Laporan keuangan periode lalu
  2. Data riset pasar mengenai potensi funding dan financing
  3. Permohonan pembiayaan yang akan direalisasikan untuk periode mendatang
  4. Rencana angsuran pembiayaan
  5. Rencana pengeluaran biaya periode berikutnya
  6. Kebijakan yang telah disepakati bersama
  7. Asumsi-asumsi dalam penetapan cash in dan cash out sesuai dengan kebijakan yang telah disepakatiSedangkan alat bantu yang sederhana yang digunakan untuk melakukan Budgetting adalah Aliran Kas (cash flow) yaitu suatu format keuangan yang mengilustrasikan target-target mengenai mengalirnya dana masuk (cash in) dan dana keluar (cash out) serta saldo kas pada suatu periode tertentu.
Lembaga Keuangan dan Lingkungan Manajemen Keuangan

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah . Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan , building society (sejenis koperasi di Inggris ) , Credit Union , pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi , asuransi , dana pensiun , dan bisnis serupa lainnya.Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan bursa efek).

Fungsi Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian , dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan.Lembaga keuangan adalah suatu badan  yang bergerak dibidang keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. 

Lembaga Keangan memiliki fungsi utama ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.Dibawah ini merupakan contoh dari lembaga keuangan, dimana seorang manajer keuangan rata-rata bekerja pada lembaga tersebut, yaitu :

  • Bank Sentral
  • Bank Umum
  • BPR
  • Lembaga Keuangan Bukan Bank
  • Pasar Modal
  • Pasar Uang dan Valas
  • Koperasi Simpan Pinjam
  • Pengadaian
  • Leasing
  • Asuransi
  • Anjak Piutang
  • Modal Ventura
  • Dana Pensiun
  • Dll



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

            Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA